Program vaksinasi merupakan salah satu cara yang paling sering digunakan untuk mencegah timbulnya penyakit di suatu kawasan ayam.
A. Tipe Vaksin
1. Vaksin virus hidup (live vaccine)
Virus dalam vaksin masih hidup dan memiliki kemampuan yang lengkap untuk menghasilkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit sehingga bisa menyangkal penyakit yang menyerang tubuh ayam.
2. Vaksin yang dilemahkan (attenuated vaccine)
Vaksin dibuat dengan cara melemahkan organisme aktif, sehingga ketika diberikan kepada ayam akan menghasilkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dalam bentuk yang lebih ringan
3. Vaksin yang dimatikan (killed vaccine)
Organisme yang digunakan untuk menghasilkan vaksin telah dimatikan dan tidak memiliki kemampuan untuk menularkan penyakit kepada ayam. Namun memiliki kemampuan untuk memproduksi antibodi ketika vaksin digunakan.
B. Cara Melakanakan Vaksinasi
1. Tetes mata (Intra Occular)
2. Tetes hidung (Intra Nassal)
3. Melalui mulut (cekok/oral)
4. Suntik daging (Intramuscular)
Vaksinasi dilaksanakan dengan cara menyuntikkan vaksin kedalam daging, biasanya bagian dada atau paha. Vaksin yang di suntikan bisa berupa vaksin live atau vaksin killed.
5. Suntik bawah kulit (Subcutanneos)
Vaksin di lakukan dengan cara menyutikan vaksin di bawah kulit, biasanya disekitar leher.
6. Melalui Air Minum (Dringkin water)
7. Penyemprotan (Spray)
8. Tusuk Jarum (Wing web)
9. Melalui Pakan (feeding)
C. Faktor-faktor yang harus diperhatikan saat Melaksanakan Vaksinasi
1. Kondisi ayam
2. Jadwal Vaksin
3. Laporan Kegiatan Vaksin
D. Menghidari faktor-faktor yang bisa mematikan vaksin
1. Sinar matahari
2 Panas, dengan berbagai sebab
3. Detergen dan desinfektan
4. Cara pencampuran tidak teratur
5. Pelaksanaan vaksinasi tidak sesuai prosedur
6. Penyimpanan tidak sesuai dengan rekomendasi produsen vaksin
E. Perlakuan Pasca Vaksinasi
1. Memberikan vitamin selama 3-5 hari, tergantung kondisi ayam
2. Memusnahkan bekas vaksin. Botol atau bekas vaksin lainnya di rebus atau di bakar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar