http://snackandtack.co.uk
http://en.wikipedia.org/
Konversi pakan menjadi daging dan atau telur harus berlangsung secara efisien dan ekonomis untuk memperoleh keuntungan bagi perusahaan. Itulah perlunya peternak memahami dan menerapkan prinsip-prinsip penentuan kebutuhan dan penyusunan pakan sesuai tujuan usaha.
1. Fungsi pakan
Pakan yang dikonsumsi sebagai bahan yang hendak dicerna dan diserap tubuh. Sebagian yang tidak dicerna diekskresikan dalam bentuk feses. Zat-zat makanan (nutrien) dari pakan yang dicerna digunakan untuk sejumlah proses di dalam tubuh. Nutrien yang digunakan tergantung dari spesies, umur dan produksivitas unggas. Sebagian besar unggas menggunakan zat-zat makananya yang diserap untuk:
- Fungsi esensial (meintenan), diantaranya metabolisme tubuh, memelihara panas tubuh, serta menggganti dan memperbarui sel-sel tubuh dan jaringan.
- Kebutuhan produksi, diantaranya; untuk pertumbuhan, penggemukan, atau produksi telur.
2. Kebutuhan pakan
Kebutuhan pakan dipengaruhi oleh fungsi produksi yang khusus, seperti misalnya pertumbuhan, pengemukan dan reproduksi.
a. Kebutuhan energi
Pada hakekatnya, ayam mengkonsumsi pakan untuk memenuhi kebutuhan energinya. Apabila kebutuhan energi telah terpenuhi, maka ayam akan menghentikan konsumsi berlebihan sehingga menghasilkan karkas yang lebih berlemak dibandingkan dengan ayam yang mengkonsumsi pakan rendah energi. Pemberian pakan dilapangan biasanya mengandung energi metabolisme sekitar 2600-2800 kkal untuk ayam petelur dan 2900-3300 kkal untuk ayam broiler.
b. Kebutuhan protein
Protein merupakan zat makanan yang di perlukan sebagai bahan pembentukan jaringan dan telur. Sumber utama protein yaitu protein yang terdapat dalam pakan yang di konsumsi, karena pakan yang kandungan proteinnya kurang mengakibatkan laju pertumbuhan dan tingkat produksi menjadi tidak baik.
Kebutuhan protein untuk kehidupan pokok ayam relatif kecil. Kebutuhan protein terutama digunakan untuk pertumbuhan dan produksi. Apabila kebutuhan protein untuk pertumbuhan maksimal telah tercapai, maka kelebihan protein akan di oksidasi menjadi energi karena tidak dapat ditimbang di dalam tubuh.
Kebutuhan protein pada saat periode pertumbuhan tergantung pada laju pertumbuhan. Laju pertumbuhan yang cepat menuntut tersedianya protein dalam pakan yang di konsumsi lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan yang lambat.
Ayam broiler memiliki laju pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan
ayam petelur maupun buras. Oleh karenanya, pada saat ayam tumbuh laju
pertumbuhannnya juga meningkat sehingga kebutuhan energi dan protein pun
meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar